KBRN, Jakarta: Pemeriksaan kesehatan terkadang menjadi hal yang sering dilupakan oleh para calon pengantin. Padahal, itu merupakan persiapan yang penting sebelum menikah dan pada gilirannya memiliki anak.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti. Menurut dia, persiapan terkait kesehatan calon pengantin berpotensi menghasilkan anak-anak yang sehat, berkembang, tanpa stunting.
“Melahirkan bayi stunting bisa terjadi pada siapa pun yang memiliki risiko,” kata Nopian, Sabtu (26/11/2022). Satu-satunya cara untuk mendeteksi adalah dengan melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan.
Nopian menegaskan bahwa stunting bukan sebuah penyakit tetapi kondisi di mana anak gagal tumbuh. Hal ini biasanya dialami akibat kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu lama.
Termasuk dalam hal ini stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Yaitu pada 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pertama setelah bayi dilahirkan.
Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan karena kondisi itu nyata. Nopita juga menyebutkan sejumlah faktor yang menyebabkan anak terlahir stunting.
Misalnya usia yang terlalu muda atau terlalu tua pada saat hamil. Lainnya adalah anemia yang dialami calon ibu, indepth massa tubuh rendah, tinggi badan kurang, dan lainnya.
Untuk mencegah agar tidak melahirkan anak yang stunting, setiap calon orang tua harus dipastikan dalam kondisi yang sehat. “Bukan hanya pada waktu menikah, tetapi juga saat akan hamil dan melahirkan,” kata Nopian.
BKKBN menyatakan angka prevalensi stunting Indonesia saat ini berada di atas standar yang ditoleransi WHO. Organisasi kesehatan dunia di bawah PBB itu menetapkan angka prevalensi di bawah 20 persen.
Sedangkan berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Di sisi lain kondisi kesehatan remaja sebagai calon pengantin juga cukup memprihatinkan.
sumber: rri.co.id